Kecamatan Pilangkenceng terletak di ujung utara dari pusat pemerintahan Kabupaten Madiun. Wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan Pilangkenceng terdiri dari 18 (delapan belas) desa, dengan jumlah penduduk 56.600 jiwa atau 14.150 Kepala Keluarga, dimana 5.071 Kepala Keluarga (35,8 %) diantaranya termasuk kategori Rumah Tangga Miskin (RTM).
Kecamatan ini memiliki kondisi umum wilayah agraris dengan sumber daya alam potensial yaitu lahan persawahan, dengan produk unggulan pertanian berupa padi, kedelai, jagung, tembakau, dan kacang hijau. Untuk produk unggulan buah–buahan adalah mangga, nangka, dan pisang. Mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Pilangkenceng adalah sebagai petani, sebagian guru, PNS dan pedagang.
Kecamatan ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2003. Sampai dengan akhir tahun 2011 UPK “Ngudi Rahayu” Kecamatan Pilangkenceng sudah mempunyai aset sebesar Rp. 4.050.134.548,- dengan surplus bersih Rp. 400.051.000,-. Dimana sesuai hasil musyawarah, salah satunya dialokasikan 20% untuk pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin yaitu sejumlah Rp. 80.010.000,-.
Bentuk bantuan sosial yang diberikan tersebut berupa Bantuan Ternak Kambing, Bantuan Paket Sembako, dan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sejalan dengan program dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.
Alokasi bantuan sosial tersebut terealisasikan di 16 desa dalam bentuk rehab RTLH 26 unit, bantuan ternak kambing sebanyak 19 ekor, dan 38 paket sembako. Dengan dikomandani BKAD selaku penanggungjawab dana bansos dan KPMD selaku pelaksana penyaluran bantuan sosial bekerjasama dengan pihak desa, masyarakat khususnya rumah tangga miskin (RTM) bisa merasakan manfaat yang besar dengan bantuan kepedulian PNPM MPd tersebut. perasaan senang dan haru terlihat dari raut wajah masyarakat miskin terutama yang selama ini belum tersentuh oleh bantuan-bantuan dari pemerintah daerah. “Ternyata UPK PNPM tidak melulu mencari keuntungan dari kredit simpan pinjam, tapi ternyata juga masih peduli dan ada perhatian kepada kami masyarakat yang tidak mampu,” ujar salah satu penerima bantuan tersebut.
Kecamatan ini memiliki kondisi umum wilayah agraris dengan sumber daya alam potensial yaitu lahan persawahan, dengan produk unggulan pertanian berupa padi, kedelai, jagung, tembakau, dan kacang hijau. Untuk produk unggulan buah–buahan adalah mangga, nangka, dan pisang. Mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Pilangkenceng adalah sebagai petani, sebagian guru, PNS dan pedagang.
Bantuan Rehab RTLH Desa Ngale
Kecamatan ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2003. Sampai dengan akhir tahun 2011 UPK “Ngudi Rahayu” Kecamatan Pilangkenceng sudah mempunyai aset sebesar Rp. 4.050.134.548,- dengan surplus bersih Rp. 400.051.000,-. Dimana sesuai hasil musyawarah, salah satunya dialokasikan 20% untuk pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin yaitu sejumlah Rp. 80.010.000,-.
Bentuk bantuan sosial yang diberikan tersebut berupa Bantuan Ternak Kambing, Bantuan Paket Sembako, dan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sejalan dengan program dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.
Bansos berupa Ternak Kambing Desa Purworejo
Perwakilan KPMD menyerahkan Dansos berupa sembako
Alokasi bantuan sosial tersebut terealisasikan di 16 desa dalam bentuk rehab RTLH 26 unit, bantuan ternak kambing sebanyak 19 ekor, dan 38 paket sembako. Dengan dikomandani BKAD selaku penanggungjawab dana bansos dan KPMD selaku pelaksana penyaluran bantuan sosial bekerjasama dengan pihak desa, masyarakat khususnya rumah tangga miskin (RTM) bisa merasakan manfaat yang besar dengan bantuan kepedulian PNPM MPd tersebut. perasaan senang dan haru terlihat dari raut wajah masyarakat miskin terutama yang selama ini belum tersentuh oleh bantuan-bantuan dari pemerintah daerah. “Ternyata UPK PNPM tidak melulu mencari keuntungan dari kredit simpan pinjam, tapi ternyata juga masih peduli dan ada perhatian kepada kami masyarakat yang tidak mampu,” ujar salah satu penerima bantuan tersebut.