SANG PEMENANG CINTA
Pernahkah anda mendengar seorang pemimpin jaman sekarang membuka pintu mobil sndiri? mencuci mobil sndiri? naek ke atas rumah membetulkan genteng yang bocor? menyapu rumah sendiri..? Hampir bisa dipastikan tidak pernah terjadi.
Tapi mari kita tengok kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ketika beliau dikunjungi seorang tamu, Umar sedang menulis dan lampu yang digunakannya hampir padam. Sang tamu berkata, ''Biarkan aku yang mengganti minyak lampu itu''. Khalifah menjawab, ''Bukan suatu kemuliaan bila tuan rumah memperbudak tamunya'. Sang tamu berkata, ''Biar kupanggilkan pelayanmu untuk melakukannya''. Khalifah menjawab, ''Jangan, ia baru saja tidur. Jangan dibangunkan''. Lalu Umar bangkit dan mengisi lampu dengan minyak, kemudian menyalakannya. Melihat itu sang tamu bertanya, ''Engkau sendiri yg mengerjakannya, Amirul Mukminin?''. Khalifah menjawab, ''Aku cuma pergi menyalakan lampu, dan aku tetap Umar, tidak brkurang sedikitpun. Sebaik-baik manusia adlh yang brsikap tawadhu kepada Alloh''.
Dan ada 1 lagi. Seorang pemimpin bernama Muhammad. Bukan sekedar pemimpin, tapi seorang nabi, manusia terbaik pilihan Alloh. Namun Rasulullah lebih memilih menjadi Abdan nabiyyan (nabi yg rakyat jelata) daripada Mulkan nabiyyan (nabi yg raja). Muhammad adlh pemimpin yg mencintai dan dicintai rakyatnya. Bagi muhammad TIDAK ADA rakyat dan raja. Yang ada adalah sahabat. Rasulullah tidak butuh penghormatan layaknya seorang raja, karen a raja yg sebenarnya adalah Alloh, yang kerajaanNya meliputi seluruh langit dan bumi. Yang beliau butuhkan adalah indahnya rasa cinta persahabatan. Dan muhammad adalah Sang Pemenang Cinta dari sahabat2nya dan rakyatnya.
Lalu bagaimana dengan yang sekarang???
Pernahkah anda mendengar seorang pemimpin jaman sekarang membuka pintu mobil sndiri? mencuci mobil sndiri? naek ke atas rumah membetulkan genteng yang bocor? menyapu rumah sendiri..? Hampir bisa dipastikan tidak pernah terjadi.
Tapi mari kita tengok kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ketika beliau dikunjungi seorang tamu, Umar sedang menulis dan lampu yang digunakannya hampir padam. Sang tamu berkata, ''Biarkan aku yang mengganti minyak lampu itu''. Khalifah menjawab, ''Bukan suatu kemuliaan bila tuan rumah memperbudak tamunya'. Sang tamu berkata, ''Biar kupanggilkan pelayanmu untuk melakukannya''. Khalifah menjawab, ''Jangan, ia baru saja tidur. Jangan dibangunkan''. Lalu Umar bangkit dan mengisi lampu dengan minyak, kemudian menyalakannya. Melihat itu sang tamu bertanya, ''Engkau sendiri yg mengerjakannya, Amirul Mukminin?''. Khalifah menjawab, ''Aku cuma pergi menyalakan lampu, dan aku tetap Umar, tidak brkurang sedikitpun. Sebaik-baik manusia adlh yang brsikap tawadhu kepada Alloh''.
Dan ada 1 lagi. Seorang pemimpin bernama Muhammad. Bukan sekedar pemimpin, tapi seorang nabi, manusia terbaik pilihan Alloh. Namun Rasulullah lebih memilih menjadi Abdan nabiyyan (nabi yg rakyat jelata) daripada Mulkan nabiyyan (nabi yg raja). Muhammad adlh pemimpin yg mencintai dan dicintai rakyatnya. Bagi muhammad TIDAK ADA rakyat dan raja. Yang ada adalah sahabat. Rasulullah tidak butuh penghormatan layaknya seorang raja, karen a raja yg sebenarnya adalah Alloh, yang kerajaanNya meliputi seluruh langit dan bumi. Yang beliau butuhkan adalah indahnya rasa cinta persahabatan. Dan muhammad adalah Sang Pemenang Cinta dari sahabat2nya dan rakyatnya.
Lalu bagaimana dengan yang sekarang???