Pada tanggal 23 Oktober 2013 telah dilaksanakan pelatihan KT Kluster Kecamatan Mejayan - Wonoasri dengan materi utama adalah Survey awal kegiatan.Pelatihan ini bertujuan menyiapkan KT untuk bisa melaksanakan survey awal , mengisi form survey dan memahami standart teknis untuk perencanaan bangunan dalam kegiatan Sarpras TA. 2014.
Materi ini dipandang penting untuk meminimalkan
permasalahan yang terjadi pada saat penyusunan design RAB sampai pelaksnaan
pekerjaan. Untuk dapat membuat design KT haruslah mempunyai data tentang :
- Jembatan : MAB, MAN, nol lantai jembatan, bentang jembatan, kedalaman tanah keras, letak jembatan, volume lalu -lintas dan volume aliran air
- Drainase : Panjang rencana, lebar drainase, kemiringan saluran dan kondisi penampang melintang jalan serta arah aliran air dan letak bangunan yang dilalui
- Jalan : Potongan memanjang, potongan melintang tiap 50 meter, bangunan pelengkap dan pengisian SAP
- Gedung : Denah bangunan, koordinasi dengan dinas terkait, pengecekan dari status tanah, nol lantai
- TPT : Kemiringan lereng, ketinggian lereng, panjang rencana,kedalaman tanah keras
Dari
pendapat KT desa Purwosari yaitu Bapak Kardi beliau menyampaikan bahwa pelatihan
ini sangat penting agar survey tidak ngawur tetapi terarah untuk kepentingan
design dan meminimalkan dari Mark UP ukuran sarpras. Terutama dalam pelaksanaan
agar volume terpasang sesuai dengan design.
Hal
senada juga sama disampaikan oleh bapak Prawoto Faskab Kabupaten Madiun bahwa
KT dan TPK harus bisa mempertanggungjawabkan pelaksanaan sesuai dengan Volume
dalam design agar tidak menjadi temuan waktu audit dari BPKP. Contohnya adalah
survey jalan 100 m, design RAB 100m dan dalam pelaksanaan juga harus 100m
sehingga bisa dipertanggungjawabkan, dengan tidak mengurangi volume pekerjaan.
Fastekab
Madiun Ibu Ratna Paramita menyampaikan pentingnya survey dan pembuatan sket
kondisi awal tanah untuk jalan desa, agar dalam pelaksanaan jalan bisa dilalui
dengan nyaman sesuai dengan standart teknis yang ditentukan. Contohnya untuk
survey jalan rabat harus dipastikan adanya bahu jalan, sebab pada tahap
pelaksanaan bila tidak ada bahu jalan maka sesudah rabat ada perbedaan level
jalan yang dapat membahayakan pengemudi
terutama sepeda motor. Jadi dipastikan ada bahu jalan yang selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan urugan pada bahu sesuai level rabat.
Akhir
kata dengan pelatihan KT ini maka diharapkan survey awal dapat dilakukan dengan
benar , sehingga design yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan
dapat dilaksanakan dengan baik oleh TPK pada waktu pelaksanaan.