Setelah sebulan lamanya manusia 'di-training' untuk berpuasa, yang secara harfiah maknanya berarti menahan makan dan minum dari fajar sampai dengan terbenamnya matahari menjelang maghrib (yang dalam arti sebenarnya dari shaum tersebut bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun menahan lisan, pandangan, emosi dan hati). Tibalah saatnya kita memetik kemenangan dengan merayakan Idul Fitri. Sesungguhnya dalam merayakan hari raya tersebut pun tidak boleh berlebihan, karena kita sebagai umat Islam harus selalu menjaga dalam kesederhanaan. Hari raya Idul Fitri merupakan ajang Mudik, barang-barang baru, Silaturahmi dan maaf-memaafkan (sekalipun dalam maaf-memaafkan bisa dilakukan kanpanpun).
Idul Fitri diartikan kembali ke fitrah (kejadian awal), diharapkan ketika kembali ke fitrah akan terhapus dosa-dosa kita kepada sesama manusia. Bersilaturahmi, menyambung kasih sayang pada Orang tua, saudara, teman, tetangga dll. Bahkan Dari Yunus bin Muhammad dari al-Khazraj (Ibn Usman al-Sa'diy dari Abi Ayub (Maula Usman) dari Abi Hurairah berkata. Aku mendengar Rasulullah bersabda : Sungguh perbuatan Bani Adam (manusia)
dilaporkan setiap kamis malam jum'at, maka tidak akan diterima perbuatan
(baik) orang yang memutuskan kasih sayang).
Dan, kami...
KELUARGA BESAR PNPM - MPd KABUPATEN MADIUN
mengucapkan
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 HIJRIYAH
taqobballaahu minna waminkum, shiyaamana wa shiyaamakum
taqobballaahu minna waminkum, shiyaamana wa shiyaamakum