PERAN PEREMPUAN DALAM PNPM MPd - PARTISIPASI PEREMPUAN MENJADI HAL UTAMA DALAM PROGRAM

Perempuan selama ini selalu dipandang sebelah mata yang tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan hal hal yang bersifat kepemimpinan. Sehingga muncul istilah perempuan sebagai “Konco wingking” yang berarti hanya mengurusi hal hal yang bersifat rumah tangga, baik itu yang berhubungan dengn anak maupun yang berhubungan dengan aktifitas rumah tangga yang lain.

Hal ini lah yang menjadi perhatian PNPM MPd sehingga salah satu prinsip yang ada adalah Berpihak kepada perempuan. Keberpihakan ini merupakan lebih kepada mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan kaum perempuan yang dinilai positif.



Sebagai contoh, dalam PNPM MPd selalu  disampaikan dalam setiap kesempatan bahwa kelembagaan PNPM MPd tidak boleh meninggalkan kaum perempuan, bahkan untuk perwakilan tim 6 pun wakil perempuan diwajibkan. Selain RTM tentunya. Selain itu usulan usulan pung yang berkaitan dengan kegiatan perempuan sebagai contoh SPP yaitu simpan pinjam kelompok khusus Perempuan menjadi hal yang di prioritaskan hal ini dimaksudkan agar, perempuan memiliki peran yang cukup dapat diperhitungkan apabila memiliki kebebasan untuk mengelola kegiatan dan keuangan sendiri secara benar dan manfaat.  Kegiatan kegiatan seperti ini akan menjadi pemacu semangat bagi kaum perempuan pada umumnya, sehingga stikma yang berkembang aakan menjadi lebih positif. Dan hal ini lah yang menjadi salah satu tujuan program, mengembangkan potensi perempuan yang dirasa positif sehingga mampu mendorong perempuan untuk mencapai kemandirian.
 

MENYIKAPI PERMASALAHAN – PERMASALAHAN SPP PNPM-MPd DALAM KELEMBAGAAN BKAD KEC. DAGANGAN

Dalam menyikapi permasalahan yang terjadi khususnya dikecamatan dagangan terkait dengan pinjaman yang melalui program PNPM-MPd, kita harus luwes dan melalui pendekatan sehingga kelompok SPP PNPM-MPd tidak merasa tertekan. Dalam dekade Tahun 2012 kemarin bahwa di kecamatan dagangan ada kendala terjadinya kemacetan yang luar biasa, tetapi tetap dengan cara pendekatan yang dilakukan oleh BKAD yang di komdani oleh H. Sarkun tetap tidak patah semangat terus melakukan penyelesaian yang didukung dan di bantu oleh FK dan FT walaupun sampai saat belum bisa selesai semuannya.
Anggota BKAD yang setiap bulannya selalu mengadakan pertemuan rutin sangat bermanfaat karena dari pertemuan itulah anggota BKAD dan perangkat upk bisa melakukan koordinasi sehingga perjalanan kegiatan PNPM-MPd di kecamatan dagangan bisa berjalan dengan baik. Tim juga di hadiri oleh BP-UPK untuk mengaudit permasalahan agar dalam menyikapi permasalahan dari tim BKAD tidak merasa kesulitan.



Langkah awal dalam kita menyikapi permasalahan terjadinya kemacetan di Kecamatan Dagangn, awalnya koordinasi dengan UPK kemudian BKAD akan memusywarahkan bersama jajarannya yang kemudian ditindak lanjuti bersama-sama oleh UPK dan jajaran BKAD tersebut. Beberapa kelompok yang pernah terjadi di Kecamatan Dagangan sampai saat ini ada beberapa kelompok yang hampir terselesaikan dan ada beberapa anggota kelompok yang belum terselesaikan.
    BKAD dalam konteks ini adalah sebuah lembaga yang dibentuk atas dasar kesepakatan masing-masing desa di satu wilayah kecamatan PNPM-MPd yang diputuskan melalui MAD dengan tujuan untuk melindungi dan melestarikan hasil-hasil PNPM-MPd
Yang terdiri dari hasil kegiatan sarana-prasarana maupun perguliran dana, sehingga BKAD yang ikut andil dalam penanganan masalah termasuk penyelesaian kemacetan yeng terjadi di wilayah kecamatan tersebut.


Seiring dengan tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya partisipasi dalam keputusan untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Program PNPM-MPd telah berhasil meletakkan dasar ini membutuhkan penataan kelembagaan PNPM-MPd. Untuk itulah dibentuklah Forum Musyawarah Antar Desa. Dalam perkembangannya muncul kesadaran tentang manfaat yang mendasari kebutuhan bagi penguatan pelestarian forum MAD menjadi badan kerja sama antar desa untuk memenuhi amanat Undang-Undang dan menjaga opsi partisipasi masyarakat sebagaimana telah dilakukan melalui PNPM-MPd. Dan untuk menjalankan kebijakan pelestarian hasil-hasil  PNPM-MPd, BKAD memberikan mendata kepada UPK sebagai pelaksana teknisnya.
Setelah melihat dari analisa tersebut bukti nyata bahwa PNPM-MPd sangat diharapkan keberlanjutannya karena dengan adannya program ini wilayah Kecamatan Dagangan bisa dikatakan berganti wajah, dulunya jalan tidak bisa dilewati karena masih jalan tanah dan berlumpur sekarang berkat PNPM-MPd masyarakat bisa tersenyum dan bisa menikmati hasil.
Dengan adannya program ini baik sarana-prasarana maupun simpan pinjam kelompok SPP sangat membantu dan masyarakat merasa diuntungkan.     

( Ditulis oleh : Rum Ahmadi - FK Kecamatan Dagangan )
 

Wanita Wanita Perkasa

Wanita-wanita perkasa, di pagi buta, berangkat ke tempat kerja, membawa semangat hidup, semangat keluarga, guna membenahi jalan kehidupan keluarga, jalan kehidupan masyarakat, tempat tinggalnya yang perlu ia perhatikan, pedulikan. Tak takut panas, keringat dan rasa lelah yang akan ia dapat. Selalu dalam hatinya teguh pada rasa keiklasan untuk mengabdi pada keluarga, pada desa, pada masyarakat, yang tak lebih dan tak kurang adalah mengabdi pada tanah air. Meski ia tahu apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang terlihat sepele, langkah kecil, bukan sesuatu yang terlihat besar, namun apa yang dilakukan wanita-wanita perkasa dari gunung tersebut adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan mereka.





Kecamatan Kare adalah kecamatan yang berada diwilayah pegunungan, yang terdiri dari 8 desa, tahun 2013 ini ada 7 desa yang mendapatkan dana alokasi fisik dan SPP dari PNPM-MPd. Gambaran di atas adalah ilustrasi partisipasi perempuan dalam pembangunan desa lewat dana PNPM MPd 2013, pembuatan Jalan Rabat di Dusun Sambong, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Di lokasi inilah para perempuan-perempuan perkasa bekerja, ada 10 orang yang ikut kerja di pembangunan jalan rabat. Bahkan salah satu perempuan, Ibu Endang, adalah salah satu tukang untuk pembuatan jalan rabat. Ia selalu setia memegang cetok, dan ketika adonan semen-pasir-koral, ditaruh dalam kotak, maka tangan Ibu Endang dengan sigap meratakan adonan keseluruh permukaan tanah, menekan-nekan agar padat kebawah, dan rata setinggi 15cm. Sedangkan ibu-ibu lainnya, megusung koral, pasir, mendorong arko berumatan adonan, menata batu tengah, membersihkan jalan, dan meratakan tanah. Hal ini mereka (ibu-ibu) lakukan dengan beberapa laki-laki lainnya hingga 1.150 meter mereka rampungkan dalam waktu 2 bulan.




Dan betapa gembiranya masyarakat setempat yang selama ini merasa terisolasi, karena kesulitan akses jalan baik keluar dan masuk. Tidak ketinggalan putra-putri mereka begitu bersemagat bersekolah dengan jalan kaki maupun naik sepeda, karena jalan sudah begitu mulus, mudah dilewati dan aman untuk berseberangan. Para pedagang pun hilir mudik masuk kampung menjajakan dagagan dengan riang, ditemui ibu-ibu di pinggir jalan. Nampak kehidupan begitu bergairah dan bersemangat. Ketika kami para konsultan datang tak heti-hetinya masyarakat yang ditemui mengucapkan terima kasih. Karena kalau tidak didanai PNPM MPd, maka kondisi jalan mereka tidak akan seperti ini. Dulu jalan terputus karena ada lokasi jalan yang begitu curam dan perlunya adanya jembatan pengubung, yang begitu sulit untuk dilewati. Dengan adanya pembangunan jalan rabat, yang juga memperbaiki TPT (plengsengan) serta jembatan, maka kini mereka begitu bersemangat menyongsong masa depan yang lebih cerah.

 

We say today with...

Total Pageviews

Sekretariat PNPM MPd Kab. Madiun : Jl. Branjangan I B No. 14 Kec. Jiwan Kab. Madiun email: ppk_madiun@yahoo.com
 
Support : Copyright © 2011. PNPM-MPd Kab Madiun - All Rights Reserved
Created and Support By a.n.i.s Proudly powered by Blogger